Catatan Perjalanan

Blogger Template by ThemeLib.com

Pulang

Published by U5 under on 21.19
Meniti langkah dalam
gelombang resah
kugapai rasa pada
ujung sebuah doa
Tuhan..
ijinkan aku kembali padaMU Read More...

Resah

Published by U5 under on 21.12
Galau
menyergap jiwa
hanya kepasrahan
tinggal bekal
Tuhan..
hatiku
kutambat di pintu-MU Read More...

Sharliz

Published by U5 under on 20.50

Duh, senangnya melihat perkembangan si cantik. Menjelang usianya yang ke delapan bulan, ia sudah bisa belajar berdiri dan bertepuk tangan ketika diajari bernyanyi. Betapa bersyukurnya aku atas begitu banyak kebahagiaan yang diberikan olehNya. Semoga saja aku bisa amanah dan istiqamah menjaga karuniaNya ini.



Bagiku, Sharliz Ulima Ghani adalah sebuah anugerah yang tak terhingga. Dengan kehadirannya, bisa membuatku menjadi lebih mencintai istri tercintaku, yang setiap hari dengan kesabaran dan ketelatennya setia mendidik dan menjaganya.



Rasanya hilang semua rasa penat setelah seharian bekerja, ketika pulang dan melihat senyum si kecil menyapa. Betapa bahagianya aku bisa mengikuti perkembangan pertumbuhannya.




Ya Rabb, bimbing hambaMu ini agar selalu mampu bersyukur atas setiap curahan anugerahMu. Dan bimbing pula hambaMu ini agar mampu mengajarkan kepada anak kami untuk bisa mengenal dan beribadah kepadaMu.Bogor, 09 Februari '09.1.01PM

Read More...

Berhenti Sejenak

Published by U5 under on 17.48
Hujan mulai turun dari pagi. Sebagian orang mungkin akan berkata ah..hujan lagi. Tapi ini adalah sebuah berkah yang patut disyukuri. Mungkin kita harus mulai mencoba melihat segala sesuatu dari sisi positipnya.


Bahwa kemudian terjadi banjir karena hujan yang turun terus menerus, maka rasanya kita perlu melihat dari sebuah sisi yaitu dengan sebuah pertanyaan, mengapa? Ya, kita harus menggali dari sebuah pertanyaan pendek itu. Sebuah refleksi adalah penting, karena hidup ibarat sebuah pendakian,kalau kita terus berjalan tanpa sejenak beristirahat dan berpikir, ketika kita sudah tersesat terlampau jauh maka akan terlampau berat kalau kita harus kembali dan memulai dari awal lagi.


Dan ketika kita telah berhenti dan sejenak merenung, ternyata semua bencana itu terjadi karena kita memusuhi alam lingkungan di sekitar kita. Alam begitu baik kepada kita, tetapi kita terlalu serakah. Kita mengambil melebihi kecukupan kebutuhan kita. Hutan kita gunduli. Sampah kita buang sembarangan ke dalam sungai. Bantaran sungai kita bangun permanen tanpa memperhatikan bahwa sebenarnya di sana ada hak tanaman untuk hidup yang akan memelihara tepian sungai agar tetap kokoh dan tidak longsor.


Tetapi itulah manusia, ketika bertindak cenderung sisi materi yang didahulukan dan lupa atau memang tak mau tahu bahwa dalam setiap jengkal ayunan kaki akan terdapat sebuah bekas tapak2 kaki yang bisa itu memang riil sebuah tapak kaki atau sebuah akibat dari perbuatan2 yang telah dilakukan.


Maka ketika semua sudah terjadi, tak ada kata terlambat untuk memulai dari awal lagi. Tak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Ketika sebuah kesadaran telah timbul, maka itu adalah sebuah mutiara yang kita temukan. Karena dari sana akan membuat kita lebih dewasa dalam bersikap, baik itu kepada sesama manusia, kepada alam dan tentunya kepada sang Maha Pencipta.Bogor,07 Februari'09.9.44AM

Read More...
 

Lipsum