Catatan Perjalanan

Blogger Template by ThemeLib.com

Berhenti Sejenak

Published by U5 under on 17.48
Hujan mulai turun dari pagi. Sebagian orang mungkin akan berkata ah..hujan lagi. Tapi ini adalah sebuah berkah yang patut disyukuri. Mungkin kita harus mulai mencoba melihat segala sesuatu dari sisi positipnya.


Bahwa kemudian terjadi banjir karena hujan yang turun terus menerus, maka rasanya kita perlu melihat dari sebuah sisi yaitu dengan sebuah pertanyaan, mengapa? Ya, kita harus menggali dari sebuah pertanyaan pendek itu. Sebuah refleksi adalah penting, karena hidup ibarat sebuah pendakian,kalau kita terus berjalan tanpa sejenak beristirahat dan berpikir, ketika kita sudah tersesat terlampau jauh maka akan terlampau berat kalau kita harus kembali dan memulai dari awal lagi.


Dan ketika kita telah berhenti dan sejenak merenung, ternyata semua bencana itu terjadi karena kita memusuhi alam lingkungan di sekitar kita. Alam begitu baik kepada kita, tetapi kita terlalu serakah. Kita mengambil melebihi kecukupan kebutuhan kita. Hutan kita gunduli. Sampah kita buang sembarangan ke dalam sungai. Bantaran sungai kita bangun permanen tanpa memperhatikan bahwa sebenarnya di sana ada hak tanaman untuk hidup yang akan memelihara tepian sungai agar tetap kokoh dan tidak longsor.


Tetapi itulah manusia, ketika bertindak cenderung sisi materi yang didahulukan dan lupa atau memang tak mau tahu bahwa dalam setiap jengkal ayunan kaki akan terdapat sebuah bekas tapak2 kaki yang bisa itu memang riil sebuah tapak kaki atau sebuah akibat dari perbuatan2 yang telah dilakukan.


Maka ketika semua sudah terjadi, tak ada kata terlambat untuk memulai dari awal lagi. Tak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri. Ketika sebuah kesadaran telah timbul, maka itu adalah sebuah mutiara yang kita temukan. Karena dari sana akan membuat kita lebih dewasa dalam bersikap, baik itu kepada sesama manusia, kepada alam dan tentunya kepada sang Maha Pencipta.Bogor,07 Februari'09.9.44AM

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah memberikan komentar

 

Lipsum